Senin, 02 Mei 2016

Usaha Kecil Menengah ( UKM)

Menurut BPS, suatu usaha yang dijalankan oleh kurang dari 4 tenaga kerja disebut industri rumah tangga, kemudian jika usaha dijalankan oleh 5-19 pekerjadigolongkan kepada industri kecil dan jika usaha dijalankan oleh 20 - 99 pekerja digolongkan industri menengah.2. 
Biro pusat statistik indonesia (BPS) 1988 mendefinisikan usaha kecil denganukuran tenaga kerja, yaitu 5 sampai dengan 19 orang yang termasuk pekerja kasaryang dibayar pekerja pemilik dan pekerja keluarga. Perusahaan industri yangmemiliki tenaga kerja urang dari 5 orang diklasifikasikan sebagai industri rumahtangga (home industri). Berbeda dengan klasifikasi yang dikemukakakn olehStanley dan Morse, bahwa industri yang menyerap tenaga kerja 1-9 orang termasukindustri kerajinan rumah tangga. Industri kecil menyerap 10-49 orang , industrisedang menyerap 50-59 orang dan industri besar menyerap tenaga kerja 100 oranglebih(Suryana, 2001:84).


Peluang pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia meningkatkan penjualan produknya semakin terbuka. Pasalnya, di era perkembangan teknologi yang semakin pesat ini setiap pelaku dapat leluasa memperluas jaringan pemasaran produk mereka. 

E-commerce beserta beragam platform layanan periklanan online menyediakan solusi akses pasar untuk mereka. Namun, para pelaku UKM hendaknya melek teknologi supaya bisa memanfaatkan solusi itu secara maksimal.

Hal tersebut diutarakan oleh Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Batu, Adiek Imam Santoso, pada pelaksanaan program CATCH di Pusat Pelayanan Usaha Terpadu (PLUT) Koperasi dan UMKM (KUMKM) di Malang, Rabu (16/3/2016).


Kontribusi UKM  amat jelas dalam perekonomian Indonesia.  Usaha kecil, dan menengah yang jumlahnya dominan tersebut mampu meyediakan 99,04 persen lapangan kerja.  Demikian halnya sumbangan terhadap Produk Domestik Bruto  (PDB)  Non Migas, cukup meyakinkan yaitu sebesar 63,11%.  UKM juga memberikan kontribusi pada ekspor non migas sebesar 14,20% (BPS 2001).  Hal ini berarti pada sektor-sektor dimana terbuka bagi masyarakat luas UKM mempunyai sumbangan nyata.  Sehingga kemampuan untuk melahirkan percepatan pemulihan ekonomi akan ikut ditentukan oleh kemampuan menggerakkan UKM. Sesuai dengan data yang disusun BPS bersama Kementrian Koperasi dan UKM, indikator makro UKM pada tahun 2003 adalah sebagai berikut: Usaha Kecil dan Menengah (UKM ) dapat dipandang sebagai katup penyelamat dalam proses pemulihan ekonomi nasional. Peranannya dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja diharapkan menjadi langkah awal menggerakkan sektor produksi pada berbagai lapangan usaha Kinerja UKM dalam beberapa tahun terakhir terus meningkat. Besaran PDB yang diciptakan UKM tahun 2003 mencapai Rp. 1.013,5 triliun (56,7% dari total PDB Nasional) dengan perincian 41,1% berasal dari UK dan 15,6% dari UM. Pada tahun 2000, sumbangan UKM baru mencapai 54,5% terhadap total PDB Nasional berasal dari UK (39,7%) dan UM (14,8%). Jumlah unit UKM pada tahun 2003 adalah 42,4 juta, naik 9,5% dibanding tahun 2000, sedangkan jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor UKM pada tahun 2003 tercatat 79 juta pekerja, lebih tinggi 8,6 juta pekerja dibanding tahun 2000 dengan 70,4 juta pekerja. Berarti selama periode 2000-20003 meningkat sebesar 12,2% atau rata-rata 4,1% per tahun. Pertumbuhan PDB UKM sejak tahun 2001 bergerak lebih cepat daripada total PDB Nasional dengan tingkat pertumbuhan masing-masing sebesar 3,8% tahun 2001, 4,1% tahun 2002, kemudian 4,6% tahun 2003.





REFERENSI

 1. BPS.1988. www.academia.edu.Pengertian UKM. http://www.academia.edu/9884492/Pengertian_UKM . 02 Mei 2016. PUKUL 14:13 WIB

Ø  Subanar, Harimurti. 2001. Manajemen Usaha Kecil. Yogyakarta : BPFESuryana. 2003. Kewirausahaan. Pedoman Praktis
Ø  Kiat dan Proses Menuju Sukses .Jakarta : Salemba Empat.Suhardjono. 2003.Manajemen Perkreditan Usaha Kecil Dan Menengah.Yogyakarta.: BPFE)

           2.  Santoso Adiek Imam.2016. www.Detik.com.Program Ini Dorong Pelaku UKM Goes Digital. http://finance.detik.com/read/2016/03/18/124239/3167975/4/program-ini-dorong-pelaku-ukm-goes-digital . 02 Mei 2016. PUKUL 14:18 WIB

3. Admin berandainovasi.2012.www.Berandainovasi.com.Kontribusi UKM dalam Perekonomian Indonesia.http://berandainovasi.com/kontribusi-ukm-dalam-perekonomian-indonesia/.02 mei 2016. PUKUL 14.24 WIB

Ø  Sastrosoenarto H. 2006. Industrialisasi Serta Pembangunan Sektor Pertanian dan Jasa Menuju Visi Indonesia 2030. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Ø  Soetrisno N. Strategi Penguatan Ukm Melalui Pendekatan Klaster Bisnis Konsep, Pengalaman Empiris, Dan Harapan. Terhubung Berkala [http://www.smecda.com/deputi7/file_infokop/noer_s.htm]. 13 Desember 2012.